Sabtu, 22 Desember 2012

Mom, I love you more than the air i breath. #SelamatHariIbu


“Mama, terima kasih karena tetap berada disampingku sampai saat ini. Dan maaf ketika dulu aku pernah meninggalkanmu”

Tuhan, kumohon padamu agar engkau memberikan sebagian kebahagiaan yang kumiliki untuk mama ku tercinta, kumohon jadikanlah aku seorang anak yang dapat terus membuatnya bahagia. Tuhan, atas semua usahaku dalam hidupku aku hanya berharap agar aku dapat terus melihat senyum mama ku.

Sudah 19 tahun sejak aku merasakan segarnya udara di dunia, namun aku merasa belum dapat membuat mama ku bahagia, aku masih sama seperti diriku yang dulu, seorang anak yang manja dan berharap semuanya ada. Aku adalah anak yang bahkan sempat menyalahkan mama atas semua hal yang aku alami, ketika kekayaan menjadi kesederhanaan, ketika tawa menjadi amarah, ketika nasehat menjadi bentakan. Ya, aku mengalami perubahan hidup ketika “perceraian” mama dan papa, aku hanyalah anak manja ketika itu terjadi. Mama dan papa kemudian memiliki keluarga baru masing-masing. Aku memutuskan untuk tinggal bersama papa dan ibu tiriku saat itu, aku berfikir itu adalah pilihan yang terbaik, namun tidak akan ada yang sama, ibu tiri tidaklah menyayangiku, dia hanya baik sebelum menikah dengan papa, ketika telah menikah aku merasakan semua perlakuan buruknya. Aku bodoh, saat itu aku menyalahkan mama karena telah meninggalkanku. Aku pikir tidak akan ada hal lebih buruk yang bisa terjadi, namun setahun setelah pernikahan papa, papa pulang lebih dulu kepada tuhan YME, meninggalkanku. Selepas meninggalnya papa, aku tidak pernah bertemu kembali dengan ibu tiriku, bahkan kini mungkin dia sudah melupakanku.
Disaat itulah aku tersadar bahwa ibu kandung tidak mungkin akan pernah meninggalkan anaknya sendiri, mama menguatkanku, mama adalah sumber motivasi terbesar untukku sekarang.
Dulu, setiap telepon darinya rasanya begitu menggangguku, namun kini suaranya merupakan pembangkit semangatku, hanya dengan mendengar suaranya yang menanyakan kabarku, rasanya hilang sudah keluh kesahku. Sedikit demi sedikit kini aku berusaha untuk berubah menjadi lebih baik. Karena untuk saat ini, hanya sampai batas itu yang dapat aku lakukan untuknya.
Mama telah melakukan banyak hal untukku, bekerja keras hanya agar semua kebutuhanku terpenuhi. Tetapi dia tidak pernah mengeluh sama sekali, walau dimalam hari aku sering mendengarnya mengangis dalam diam kerana terlalu lelah, namun di depan kami dia akan kembali ceria. Mamaku sungguh wanita terhebat yang pernah aku temui, dia akan terus menjadi wanita terhebat dihatiku.

Tuhan, panjangkanlah umur mama ku, agar aku dapat membuatnya bahagia sampai aku bisa mengubah semua tetesan keringatnya menjadi senyuman.

Aku bangga menjadi anaknya, bahkan akan kukatakan pada seluruh dunia betapa bahagia dan bersyukurnya aku dilahirkan dari rahimnya dan betapa aku mencintainya bahkan melebihi udara yang kuhirup.

Aku mencintaimu, ma
Yulia