Senin, 26 Maret 2012

TUGAS II E-LEARNING PANCASILA


NAMA            = YULIANA
NPM               = 18311890
SMTS05-C
TUGAS II E-LEARNING PANCASILA
Pertanyaan    :
Jelaskan bagaimana menerapkan nilai-nilai Pancasila pada kasus-kasus kehidupan?
Yang dimaksud kasus-kasus kehidupan adalah kejadian atau peristiwa nyata yang pelakunya manusia, jadi kasus kehidupan yang menyimpang diluruskan dengan menerapkan nilai-nilai pancasila!
Jawaban         :
Pancasila dapat dikatakan sebagai ideologi dan dasar filsafat negara, pancasila merupakan pokok-pokok pikiran yang digali sedemikian rupa dari kepribadian bangsa Indonesia dan sebagai warisan bangsa dapat digolongkan sebagai budaya sebab kompleksitas masyarakat Indonesia pada dasarnya dibangun selaras dengan paham-paham dalam Pancasila. Dalam budaya Pancasila, dianut dan dikembangkan sikap kekeluargaan yang dilandasi oleh semangat kebersamaan, kesediaan untuk saling mengingatkan, saling mengerti dan mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai permusyawaratan dan keadilan, dan nilai keadilan sosial merupakan nilai-nilai yang memaknai adat istiadat, kebudayaan, serta nilai religius dalam kehidupan sehari-hari bangsa indonesia. Oleh karena itu secara tidak langsung pancasila merupakan penjelmaan atau perwujudan bangsa indonesia itu sendiri karena yang terkandung dalam pancasila merupakan pandangan hidup dan kepribadian bangsa seperti yang dituliskan oleh Ir. Soeharto “Pancasila adalah lima mutiara galian dari ribuan tahun sap-sapnya sejarah bangsa sendiri. Tokoh yang berperan penting dalam perumusan pancasila adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan para anggota BPUPKI.

Pancasila  terbukti mampu membawa bangsa Indonesia meraih kemerdekaan, menggalang persatuan dan kesatuan, dan mendorong pembangunan. Pancasila adalah acuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu, kita wajib mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tingkah laku sehari-hari kita harus mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila. Berikut adalah contoh-contoh pengamalan Pancasila serta kasus penyimpangan pancasila yang terjadi dalam kehidupan:
  1. ketuhanan Yang Maha Esa
    1. Setiap warga negara Indonesia mengakui dan meyakini jika tuhan adalah Esa.
    2. Rajin beribadah sesuai agamanya msing-masing, contohnya umat muslim menjalankan shalat lima waktu.
    3. Masyarakat Indonesia meyakini dan menjalankan agamanya masing-masing, sesuai dengan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
    4. Setiap umat beragama memiliki rasa toleransi dan saling menghormati agama lain, Indonesia mempunyai keanekaragaman agama dan setiap umat tetap saling menghormati umat beragama lain, contohnya adalah seperti yang terjadi di bali, umat islam tetap menjalankan shalat jumat tanpa menggunakan pengeras suara dan menuju ke masjid tanpa kendaraan guna menghormati agama Hindu yang sedang menjalankan nyepi.
    5. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
    6. Tidak memaksakan seseorang untuk menganut suatu agama, setiap orang bebas memeluk agamanya sesuai kepercayaan masing-masing.
    7. Tidak ada diskriminasi terhadap agama tertentu.
    8. Contoh kasus, munculnya berbagai aliran agama baru (Lia Eden) sangatlah meresahkan masyarakat, karena kebanyakan agama baru memiliki ajaran yang sesat dan merugikan orang lain, hal ini terjadi karena faktor modernisasi dan globalisasi, kurang matangnya iman seseorang, pengaruh lingkungan, serta paham yang salah. Walau pun negara Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman agama namun aliran agama baru tidak bisa diterima karena aliran-aliran itu menyalahi ajaran agama yang sudah ada. Untuk mencegah hal ini hal yang telah dilakukan adalah menangkap pelaku penyebar agama dan juga melakukan rehab kepada para pengikutnya agar tetap mengimani Tuhan YME.

  1. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
    1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
    2. Sebagai anak harus menghormati orang yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, dan menghargai sesama manusia.
    3. Negara Indonesia mengakui akan persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
    4. Mengembangkan dan mewujudkan sikap saling mencintai sesama manusia. Dengan adanya sikap saling mencintai sesama manusia maka akan terwujud masyarakat dan negara yang tentram.
    5. Memiliki rasa tenggang rasa sesama manusia dan Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
    6. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain, karena setiap manusia memiliki derajat yang sama di mata Tuhan Yang Maha Esa dan dimata hukum.
    7. Masyarakat indonesia sering melakukan kegiatan amal seperti donor darah ataupun bakti sosial.
    8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
    9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
    10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain dengan mengikuti berbagai organisasi internasional.
    11. Contoh kasus, Tragedi Trisakti, Mari kita kembali saja reformasi. Dua belas tahun lalu atau 12 Mei 1998, situasi Indonesia khususnya Ibu Kota Jakarta sedang genting. Demonstrasi mahasiswa untuk menuntut reformasi dan pengunduran diri Presiden Soeharto kian membesar tiap hari. Dan kita tahu, aksi itu akhirnya melibatkan rakyat dari berbagai lapisan. Salah satu momentum penting yang menjadi titik balik perjuangan mahasiswa adalah peristiwa yang menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti, Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendrawan Sie. Mereka ditembak aparat keamanan saat melakukan aksi damai dan mimbar bebas di kampus A Universitas Trisakti, Jalan Kyai Tapa Grogol, Jakarta Barat. Aksi yang diikuti sekira 6.000 mahasiswa, dosen, dan civitas akademika lainnya itu berlangsung sejak pukul 10.30 WIB. Tewasnya keempat mahasiwa tersebut tidak mematikan semangat rekan-rekan mereka. Justru sebaliknya, kejadian itu menimbulkan aksi solidaritas di seluruh kampus di Indonesia. Apalagi, pemakaman mereka disiarkan secara dramatis oleh televisi. Keempat mahasiswa itu menjadi martir dan diberi gelar pahlawan reformasi.
      Puncak dari perjuangan itu adalah ketika Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden pada Kamis, 21 Mei 2008.

  1. Persatuan Indonesia
    1. Ketika suatu daerah terkena bencana maka warga indonesia akan berbondong-bondong meyalurkan bantuan baik materil maupun ril, tidak jarang pula rakyat indonesia melakukan doa bersama demi keselamatan saudara-saudara setanah air. Menunjukan jika rakyat indonesia memiliki rasa persatuan yang tinggi.
    2. Pahlawan ketika masa sebelum Indonesia merdeka adalah orang-orang yang berusaha dan berani mengorbankan nyawanya demi kemerdekaan negara Indonesia, namun seiring dengan perjalanan waktu pahlawan adalah orang yang berjuang demi mengharumkan nama bangsa, contohnya adalah atlet nasional yang berusaha mendapatkan mendali emas di pertandingan internasional, saat itulah rakyat indonesia bersatu dengan sepenuh hati untuk mendukung atlet indonesia agar menang.
    3. Rakyat indonesia bangga dan cinta tanah air yang ditunjukan oleh euforia ketika merayakan hari kemerdekaan setiap tanggal 17 agustus.
    4. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
    5. Contoh kasus, Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah gerakan nasionalis yang didirikan tahun 1965 yang bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan Papua bagian barat dari pemerintahan Indonesia. Sebelum era reformasi, provinsi yang sekarang terdiri atas Papua dan Papua Barat ini dipanggil dengan nama Irian Jaya.
      OPM merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia yang lain maupun negara-negara Asia lainnya. Penyatuan wilayah ini ke dalam NKRI sejak tahun 1969 merupakan buah perjanjian antara Belanda dengan Indonesia dimana pihak Belanda menyerahkan wilayah tersebut yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang merdeka, Indonesia. Perjanjian tersebut oleh OPM dianggap sebagai penyerahan dari tangan satu penjajah kepada yang lain. Pemerinah indonesia masih berusaha untuk mencegah OPM berbuat seenaknya, baik dengan hukum ataupun bujukan, karena papua merupakan bagian dari Indonesia.

  1. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
    1. Peraturan adalah hal yang sangat penting dalam suatu negara, dan mematuhi aturan yang ada merupakan kewajiban rakyat indonesia.
    2. Indonesia adalah negara demokrasi dan musyawarah untuk mencapai mufakat merupakan hal yang sering dilakukan di Indonesia, contohnya adalah pemilu presiden.
    3. Warga akan menghormati, bertanggung jawab dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
    4. Setiap rakyat Indonesia yang memenuhi syarat boleh untuk mengikuti atau mencalonkan diri sebagai wakil rakyat, hal ini membuktikan negara indonesia adalah negara demokrasi.
    5. Contoh kasus, Sering kali para wakil rakyat mempertontonkan perilaku yg mencemaskan rakyat ketika menyelesaikan suatu masalah untuk kepentingan rakyat,perang mulut sampai adu jotos itu diperagakan di depan kamera. itulah yang di sebut kedewasaan di dalam demokrasi,kebebasan berekspresi dan berpendapat benar-benar di terapkan oleh anggotra DPR,karena memang DPR itu adalah sebagai Wakil rakyat. itu jelas-jelas menyimpang dari amanat rakyat. Sama halnya dengan anggota DPR dan MPR yang rapat di senayan dalam pembentukan undang-undang ataupun rapat tahunan selalu banyak yang tidur. Dan biasanya keputusan yang diambil dewan perwakilan hanya menguntungkan bagi beberapa pihak saja dan tidak berpihak pada rakyat. Salah satu tindakan presiden adalah menegur para wakli rakyat yang seenaknya dan mulai memberlakukan sanksi.

  1. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
    1. Orang yang melakukan kejahatan akan diadili sesuai kejahatan yang dia lakukan, penjara di indonesia adalah Lembaga Permasyarakatan, dimana orang yang masuk ke LP akan dibina kembali agar bisa kembali ke masyarakat.
    2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Contohnya adalah setiap orang yang bekerja di perusahaan wajib menyelesaikan pekerjaannya dan berhak mendapatkan gaji.
    3. Dalam suatu kasus, Kasus tahun 2011 lalu di Kabupaten Prabumulih, Lampung (kisah nyata). Di ruang sidang pengadilan, Hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terhadap seorang nenek yang dituduh mencuri singkong. Nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya lapar. Namun, manajer PT Andalas Kertas tetap pada tuntutannya, agar menjadi contoh bagi warga lainnya.
Hakim Marzuki menghela nafas, dia memutus di luar tuntutan Jaksa Penuntut Umum, "Maafkan saya," katanya sambil memandang nenek itu. "Saya tak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi Anda harus dihukum. Saya mendenda Anda Rp1 juta dan jika Anda tidak mampu bayar, maka Anda harus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan Jaksa Penuntut Umum."
Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam. Sementara itu, Hakim Marzuki mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil dan memasukkan uang Rp1 juta ke topi toganya serta berkata kepada hadirin.
"Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang yang hadir di ruang sidang ini sebesar Rp50 ribu, sebab menetap di kota ini, yang membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya. Saudara Panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini, lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa," kata dia. Sampai palu diketuk dan Hakim Marzuki meninggalkan ruang sidang, nenek itu pun pergi dengan mengantongi uang Rp3,5 juta, termasuk uang Rp50 ribu yang dibayarkan oleh manajer PT Andalas Kertas yang tersipu malu karena telah menuntutnya.
Kasus ini merupakan salah satu contoh seorang hakim yang adil, seperti sila yang terakhir, keadilan bagi seluruh rakyai indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar